Masa Kecilku Yang Indah
Aku terlahir sebagai anak yang
begitu ceria, seolah tiada beban yang harus kufikirkan. Bermain, bermain
dan bermain, itulah aktivitas yang biasa dilakukan oleh anak- anak seumuranku. Ketika
kecil aku merupakan anak yang paling cerewet dan aktif dikelas. Aku benar-
benar dididik secara otoriter dan disiplin oleh kedua orang tuaku. Apalagi ayahku,
badannya yang tinggi besar itu membuatku tak bertingkah ketika beliau marah
karena kenakalanku. Bahkan tak segan ayahku turun tangan. Namun yang namanya
anak- anak, tak sekalipun aku jera dan terus mengulangi kesalahan yang sama. Bahkan
aku pernah tidak dperbolehkan masuk
rumah sampai senja tiba, hanya karena aku bermain dirumah teman dan tak pulang
hingga menjelang magrib. Ya itulah anak- anak, hanya bermain yang ia tahu, dan
ketika sudah focus bermain, maka ia akan lupa dengan waktu. Semenjak itulah
kenakalanku berkurang sedikit demi sedikit.
Saat aku menginjak kelas
satu SD aku merupakan siswa yang aktif dan tidak bisa diam. Ketika guru
menjelaskan materi didepan kelas, aku bicara sendiri dengan temanku dan tidak
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guruku yang paling galak itu. Akhirnya
aku pun kena hukuman disuruh berdiri didepan kelas. Lagi- lagi hal itu tak
membuatku jera, dan aku terus mengulangi hingga kesabaran guruku itu habis. Akhirnya
guruku melaporkan tingkahku dikelas kepada ibuku yang kebetulan saat itu
berprofesi sebagai guru TK di desaku. Sampai rumah aku tak lepas dari omelan
ibuku yang super cerewet. Akhirnya, semenjak itu aku membiasakan diri untuk
tidak mengobrol ketika guru menjelaskan.
Memang, masa kecil adalah masa lucu- lucunya tingkah
seorang anak. Saat kecil aku mempunyai hobi menari dan menyanyi. Aku selalu
menari dari panggung ke panggung. Walau tidak mendapatkan juara,namun aku puas
karena aku telah menunjukkan bakat menariku dan menghibur semua orang yang
menyaksikanku. Aku masih ingat saat itu aku menari lagu cangcorang yang gerakan
tariannya kubuat sendiri tanpa ada yang memandu. Karena tubuhku yang gendut dan
pipiku yang tembam, didukung oleh tarianku yang gemulai, semua orang tertawa
melihatku saat menari.
Karena hobiku menyanyi, akhirnya akupun menciptakan
beberapa lagu anak- anak yang muncul dari ide- ideku sendiri. Dan inilah lirik
lagu- lagu yang pernah kuciptakan saat aku kelas 1 SD. Walau liriknya tidak
beraturan dan Nampak lucu.
Pagi Hari
Dipagi hari, ada burung terbang lagi
Dipohon…….
Aku suka……
Aku sayang, burung itu
La…la…la..la..la…
Topi baru
Topi baru, baju baru semua aku suka
Kakek nenek, mama papa
Semua aku sayang
Diantara kelas aku harus rajin belajar
Diantara cita- cita aku ingin menjadi sarjanah, sarjanah
Dangsut gossip, dangdut gossip, dangdut gossip…..
Berdebu
Berdebu angin mala mini…
Membuatku berseri- seri, oh seri
Diantara sepatu roda, diantara sepatu roda,,,
Kopi dangdut……kopi dangdut
Syalalala syalalala lalalala
Bahkan saat kecil, aku hobi sekali bercerita. Bercerita tentang kisah yang kubuat sendiri. Dan Cerita itu mengalir dengan sendirinya. Selain menari,menyanyi, dan bercerita. Aku mempunyai bakat menggambar. Karena kebetulan darah seorang seniman mengalir ditubuhku. Kakekku dulu adalah seorang pelukis dan akupun masih menyaksikan karya- karyanya yang menakjubkan. Akhirnya aku lebih memilih untuk mengembangkan bakat menggambarku itu. Dikelas aku dikenal sebagai anak yang paling pandai menggambar, jadi tak heran, guru seniku sangat perhatian dan selalu memuji gambaranku.
Saat SD aku juga sering mengikuti perlombaan- perlombaan tingkat kecamatan dan kabupaten. Namun malang, aku belum pernah mendapatkan juara dan membawa piala kerumah. Yah, itulah sepenggal kisahku saat masih kecil yang begitu berkesan dan kisah itu berubah drastis ketika aku tumbuh dewasa dan menjadi anak yang pasif dan pendiam. Oke…….mungkin sekian ceritaku hari ini, nexts time dilanjut lagi. May be……………….. ;-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Yang Bijak dan Tidak Menyinggung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda