assalamualaikum photo assalaamualaikum11.gif

Sabtu, 04 Mei 2013

Gangguan Seksual



Parafilia (Devisiasi Seksual, Gangguan ini merupakan gangguan seksual, dimana pada penderita seringkali menghayalkan perbuatan seksual yang tidak lazim untuk mendapatkan gairah seksual, sehingga khayalan tersebut menjadi kekuatan yang mendorong penderita untuk mencoba dan melakukan aktivitas yang dikhayalkannya.
Parafilia (Devisiasi Seksual) terdiri akan beberapa hal, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Zoofilia (Bestialitas)) : terdapat perbuatan atau fantasi untuk melakukan aktivitas seksual dengan hewan.
2.      Pedofilia : perbuatan atau fantasi untuk melakukan aktivitas dengan anak pubertas.
3.      Transvestisme : penggunaan pakaian perempuan oleh laki-laki heteroseksual untuk mendapatkan kegairahan seksual. Transvestisme berlaku bagi laki-laki yang bukan transeksual.
4.      Eksibisionisme : mempertunjukkan alat kelamin secara tak terduga kepada orang yang tidak dikenalnya dengan tujuan untuk mendapatkan kegairahan seksual tanpa upaya lanjut untuk mengadakan aktivitas seksual dengan orang yang tidak dikenalnya itu.
5.      Fetisisme : penggunaan benda (fetis) yang lebih disukai atau sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kegairahan seksual. Benda itu tidak terbatas pada perangkat pakaian perempuan atau alat-alat perangsang gairah seksual seperti vibrator.
6.      Voyeurisme : mengintip orang lain telanjang, membuka pakaiaan atau melakukan aktivitas seksual tanpa sepengetahuannya dan tidak ada upaya lanjut untuk melakukan aktivitas seksual dengan orang yang diintip itu.
7.      Sadisme seksual : mencapai kepuasan seksual melalui cara-cara menimbulkan penderitaan psikologik atau fisik (bisa berakibat cedera ringan sampai kematian) pada pasangan seksnya.
8.      Parafilia tidak khas : pencapaian kepuasan melalui cara-cara yang tidak lazim yang belum disebut diatas. Misalnya dengan tinju (koprofilia), dengan menggosok (froteurisme), dengan kotoran (misofillia), dengan mayat (nekrofillia), dengan air seni (urofilia) atau dengan bicara kotor melalui telepon (skatologi telepon).
Beberapa literature lain membagi lagi deviasi seksual ini dalam berbagai jenis ditinjau dari cara penyaluran dorongan seksual, orientasi (sasaran), dorongan seksual serta tingkat penyimpangan dari keinginan dan kekuatan dorongan seksual.
Jika ditinjau dari cara penyaluran dorongan seksualnya, maka terdapat berbagai jenis kelainan. Jenis kelainan tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Masokisme
Masokisme merupaakn kebalikan dari sadism, dimana seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan siksaan secara fisik atau mental. 
2.      Eksibitionisme
Merupakan suatu bentuk kelainan dimana seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya. 
3.      Skoptofilia
Seseorang yang memiliki kelainan ini mendapat kepuasan seks dari melihat aktivitas seksual dan genitalia.
4.      Voyeurisme
Merupakan perilaku yang mendapatkan kepuasan seks dengan melihat orang telanjang, maka disebut juga peeping tom karena biasanya dikerjakan secara diam-diam (dengan mengintip).
5.      Troilisme atau triolosme
Merupakan tindakan membagi pasangan seksual dengan orang lain, dimana orang lain tersebut itu menontonnya. Biasanya, dua pasangan yang melakukan aktivitas seksual pada waktu dan tempat yang sama sehingga bisa saling menonton. 
6.      Transvestisme
Mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian dari lawan jenisnya. Biasanya dimulai waktu kanak-kanak dan sering dilakukan karena orang tua tidak puas dengan jenis kelamin anaknya. 
7.      Seksualoralisme
Keadaan dimana kepuasan didapatkan dari aplikasi bibir, lidah dan mulut pada genitalia pasangannya. 
8.      Sodomi atau seksual analisme
Kelainan dimana seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus. 
                        Berikut ini adalah beberapa kelainan jika dilihat dari orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang :
1.      Pedofilia
Kelainan dimana seorang dewasa mendapatkan kepuasan seks dari berhubungan dengan anak-anak. Praktik pedofilia meliputi eksibisonisme terhadap anak-anak, manipulasi, sampai dengan koitus dengan anak-anak. Biasanya terdapat pada laki-laki dan reaksi masyarakat jauh lebih keras daripada perkosaan biasa. Penderita kelainan ini biasanya bodoh, psikotik, alkoholik dan asocial.
2.      Bestiality
Bentuk kelainan dimana seseorang mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan binatang. Kinsley melaporkan bahwa 17% dari laki-laki yang dibesarkan di peternakan mendapatkan orgasme dari bestiality.
3.      Zoofilia
Ada bermacam-macam jenis zoofilia, misalnya mendapatkan kepuasan dengan mengelus-elus binatang, melihat aktivitas seksual dari binatang atau fetisisme terhadap kulit binatang.
4.      Nekrofilia
Merupakan kelainan mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat dan kadang-kadang disusul dengan mutilasi dari mayat tersebut. Kelainan ini jarang ditemukan dan bersifat psikosis.
5.      Pornografi
Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal. Baru dapat dianggap kelainan bila lebih disukai daripada koitus. Pornografi tidak berakibat apa-apa, kecuali berkurangnya selera yang baik serta nilai kebudayaan.
6.      Fetishisme
Dorongan seksual seseorang yang memiliki kelainan ini terpaku pada suatu substitusi yang dianggapnya sebagai lambing seks (lambing seksual). Biasanya objek tersebut dielus-elus dipandangi, atau dipakai untuk masturbasi. Objek tersebut dapat berupa pakaian dalam, rambut, sepatu atau sarung tangan. Biasanya terdapat pada laki-laki dan untuk mendapatkan seks simbolnya ia mencuri atau merampas. Orang yang memiliki kelainan ini sering bersikap agresif, asocial dan dibayangi ketakutan menjadi impoten.
Fetisisme adalah suatu bentuk regresi seksual karena penderita tersebut mendapat kepuasan seksual dari objek tertentu yang ada hubungannya dengan kebiasaan pada masa kanak-kanak.
7.      Frottage
Orang dengan kelainan ini mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya. Kelainan ini biasa ditemukan pada seorang pemalu yang tidak memiliki keberanian untuk melakukan koitus.

8.      Saliromania
Kelainan ini ditemukan pada lelaki yang mendapatkan kepuasan seks dengan mengganggu atau mengotori badan/pakaian dari perempuan atau presentasi dari wanita.
9.      Gerontoseksuality
Kelainan pada seorang pemuda lebih senang melakukan hubungan seks dengan perempuan yang berusia lanjut. Keinginan seks semacam ini mengindikasikan adanya kebutuhan terhadap pengganti orang tua (a parent substitute).
10.  Incest
Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang di dalam atau di luar perkawinan, dimana sebetulnya ada hubungan darah atau hubungan keluarga sudah dekat sehingga secara legal tidak diizinkan melakukan pernikahan. Sering terjadi pada level yang rendah dan pada broken home.
11.  Obscentity
Mendapatkan kepuasan seks dengan mendengarkan perkataan atau gerak gerik dan gambar yang dianggap tidak sopan atau menjijikkan.
12.  Mysophilia, coprophilia dan Urophilia
Kesenangan pada kotoran, feces dan urine. Sebabnya adalah asosiasi yang salah antara seks dan dosa yang kotor. Coprophilia sering ditemukan pada laki-laki sedangkan urophilia pada wanita.
13.  Masturbasi/Onani
Masturbasi secara medis merupakan salah satu bentuk perilaku seksual dimana seorang perempuan ingin melepaskan ketegangan seksualnya dengan cara merangsang sendiri daerah-daerah sensitive pada tubuhnya termasuk organ intim dengan tujuan untuk mencapai kepuasan seksual atau orgasme. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Yang Bijak dan Tidak Menyinggung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda