assalamualaikum photo assalaamualaikum11.gif

Kamis, 23 Mei 2013

Pernikahan


pernikahan adalah suatu momentum sakral yang pasti akan dilalui oleh anak adam yang sudah menginjak usia dewasa.Dewasa baik fisik, mental maupun sosial. Pernikahan merupakan anak tangga dari sebuah peristiwa yang bernama khitbah atau pinangan. Pernikahan akan terjadi Setelah melalui rangkaian masa khitbah dan setelah terbentuknya persetujuan dari kedua belah pihak keluarga akhwat maupun ikhwan. MasyaAllah….begitu indah islam mengatur hukum pernikahan dengan begitu singkron dan terintergrasi. Oleh sebab itulah, Islam merupakan agama yang paling sempurna.
SIAPASIH YANG GAK PENGEN NIKAH? Yap, mungkin inilah sepatah atau dua patah jawaban ketika seseorang diberikan sebuah pertanyaan “apakah anda ingin menikah?”. Namun jika anda berkenan, tengoklah, Dilain sisi, masih saja terdapat beberapa butir manusia yang menentang pernikahan dengan alasan- alasan tertentu berdasarkan kepercayaan yang mereka yakini. Namun lagi- lagi, islam lah agama yang paling sempurna dan tidak ada suatu kekurangan maupun kecacatan didalamnya. Islam begitu sangat mengistimewakan sebuah momen yang bernama pernikahan. Islam mengemas secara rapi bagaimana cara menyatukan sepasang insan yang jatuh cinta, mulai dari TKW (Ta’aruf, Khitbah dan Walimah. Subhanallah……hukum didalam islam begitu saklet, dan tidak dapat ditawar sepeserpun. Surga atau neraka, adalah suatu pilihan berdasarkan hak dan kewajiban.
Menikah, adalah suatu proses bagaimana cara kita untuk melahirkan generasi- generasi selanjutnya. Dan dengan menikahlah rizki dari Allah akan turun dengan derasnya. Karena semua itu telah tertuang didalam ayat- ayat indah AL-Quran Al- kariim.
Lepas dari penjelasan yang kusampaikan, hati ini terasa meletup- letup ingin mengungkapkan sebuah keinginan yang sekian lama terpendam. Yap, sekali lagi aku mempertegas, SIAPA SIH YANG GAK PENGEN NIKAH??. Akupun manusia normal yang mencintai dan dicintai. Kadang, terbesit didalam benak “apakah jalur kemaksiatan yang harus aku lalui? Bagaimana caranya kuarahkan perasaan ini kejalan yang diridhoi Allah, bukan jalan kemaksiatan”. Mungkin kata hati itu juga pernah dialami oleh segelintir akhwat dan ikhwan yang mengerti bagaimana hukum islam mengatur tentang hubungan non mahram. MENIKAH, yap, itulah jalan yang diridhoi oleh Allah dan sangat dibenci oleh iblis. Namun apa daya, orang tua tak sedikitpun mengizinkan diri ini menuju jalan yang diridhoi Allah. Namun keyakinan terus terpatri. Memendam perasaan atau menjadi sahabat syetan. Dan aku lebih memilih memendam perasaan layaknya sayyidina Fatimah, sebari melafadzkan doa disetiap penghujung malam agar Allah segera membukakan pintu kedua orang tua.
Sekian lama, aku merindukan momentum sakralsekali seumur hidup. Dimana aku menjadi seorang ratu yang duduk disinggasana berhiaskan senyum melekat dibibir walaupun itu hanyalah sebuah hayalan .Berhayal adalah hal yang selalu kulakukan. Berhayal tentang wajah zawji yang teduh dan menyejukkan. Berhayal bagaimana nanti aku ketika menjadi seorang istri dan ibu. MasyaAllah…..bagiku itu adalah momen- momen yang membahagiakan setelah melalui momen pernikahan. Dari hayalan demi hayalan, akhirnya akupun merangkai sebuah rencana yang saklet dan terprogram dengan baik. Selama nafas belum tersengal, selama ruh belum sampai dikerongkongan, bermimpi dan mempunyai cita- cita yang besar adalah suatu kewajiban.
Dan inilah busana pengantin yang kuinginkan ketika kulalui momentum sakral sekali seumur hidup tersebut. Memang tidak begitu mewah, namun begitu berkesan. Sebuah gaun putih yang dimodifikasi dengan renda dan cadar. Nampak anggun, simple dan syar’i. yap, busana ala Saudi Arabia inilah yang kuinginkan nanti. Semoga Allah mengijabahi, aamiin……aamiin…ya Robbal alaamiin……….






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Yang Bijak dan Tidak Menyinggung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda