Pengertian
Klamidia
merupakan penyakit menular seksual yang sangat umum yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis, yang dapat merusak organ reproduksi wanita
karena sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, sehingga
penderita tidak pernah menyadari bahwa ia menderita penyakit menular seksual
(PMS). Jika gejala terjadi, biasanya muncul dalam waktu 1 sampai 3 minggu
setelah terpapar bakteri chlamydia. Wanita yang memiliki gejala mungkin
memiliki keputihan abnormal atau rasa terbakar saat buang air kecil.
Penyebab
Klamidia
disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks. Klamidia juga dapat
ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran melalui
vagina. Bayi yang tertular akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau mata
(konjunktivitis) sehingga tak jarang mengakibatkan kebutaan sejak lahir ataupun
cacat yang lain.
penderita
konjunktivitis
Cara penularan
Chlamydia tersebar
melalui hubungan intim dengan penderitanya, akan lebih rentan lagi jika Anda
giat berganti pasangan. Penyakit chlamydia ini timbul 2-14 hari setelah
terinfeksi. Jika sudah demikian penderita bisa mengidap penyakit ini selama
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. Bagi wanita,
akan mengalami kejang di perut bagian bawah, perubahan jadwal haid, sakit saat
buang air kecil, pendarahan dan perubahan lendir pada alat kelamin. Sedangkan
pada pria, akan mengeluarkan lendir pada kemaluan, sakit saat buang air kecil,
sakit dan bengkak pada buah zakar. Bahkan pada wanita dan pria, infeksi pada
dubur bisa terjadi tanpa sepengetahuan penderita. Penderita hanya akan
merasakan sakit dan lendir pada dubur.
Gejala
A. Gejala
pada wanita
Kebanyakan
klamidia tidak menimbulkan gejala atau gejalanya hanya samar-samar. Kondisi
tanpa gejala in dapat berlangsung lama (bisa bertahun-tahun). Sementara itu,
Anda tanpa menyadari dapat menularkan penyakit itu. Gejala yang mungkin
mengindikasikan klamidia adalah:
§ Debit
cairan lebih dari biasanya
§ Nyeri
saat buang air kecil
§ Perdarahan
abnormal di antara dua periode menstruasi atau setelah berhubungan seks
§ Nyeri
saat berhubungan seks
§ Nyeri
perut.
Kemungkinan komplikasi pada wanita
Klamidia
dapat naik ke saluran tuba sehingga menyebabkan penyakit radang panggul, yang
dapat menyebar ke rongga perut. Penyakit radang panggul dapat menimbulkan demam
dan sakit perut. Dengan pengobatan antibiotik yang cepat dan tepat serta
istirahat di tempat tidur, kebanyakan radang panggul dapat benar-benar sembuh.
Jika terlambat atau tidak diobati, radang panggul dapat menyebabkan luka di
saluran tuba. Hal ini dapat menyumbat tuba falopi dan menyebabkan kemandulan
atau kehamilan ektopik.
B. Gejala
pada pria
Pria
yang terinfeksi klamidia seringkali mengeluarkan cairan seperti susu dari
uretra. Jumlahnya tidak selalu banyak, biasanya setelah bangun pagi. Gejala
lain adalah buang air kecil yang menyakitkan. Sekitar 1/4 pria yang terinfeksi
tidak memiliki gejala infeksi klamidia. Sementara itu, dia dapat menularkan
infeksi ke pasangannya tanpa disadari.
Kemungkinan komplikasi pada pria
Infeksi
klamidia pada pria juga dapat naik, meskipun kurang umum daripada pada wanita.
Bakteri dapat mencapai vas deferens ke prostat dan epididimis. Hal ini dapat
mengakibatkan epididimitis yang menyebabkan rasa sakit parah di skrotum,
kadang-kadang menjalar ke pangkal paha. Anda merasakan pembengkakan di skrotum.
Kadang-kadang, buah zakar (testis) juga ikut membengkak dan nyeri. Peradangan
ini bisa disertai dengan demam dan dapat memengaruhi kesuburan.
Pencegahan
Pencegahan terhadap
penyakit Chlamydia bisa dilakukan dengan tidak melakukan aktifitas seks sebelum
menikah, setialah pada pasangan, jauhi perilaku seks menyimpang dan beresiko,
dekatkan diri kepada Tuhan dan ajaran agama, filtrasi ajakan, dorongan, atau
pun himbauan yang mengajak langsung ataupun tidak langsung kepada perbuatan
amoral, seperti melalui media-media informasi seperti televisi, radio, majalah,
koran, internet, dan sebagainya, itulah yang perlu dilakukan
Pengobatan
Klamidia
dapat diobati dengan antibiotik yang harus diminum dalam beberapa hari. Sangat
penting untuk mengambil dosis penuh antibiotik, bahkan meskipun gejala klamidia
sudah hilang. Menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya akan membuat
bakteri resisten. Selama pengobatan, Anda harus berpantang seks atau menggunakan
pelindung (kondom) sampai Anda maupun pasangan Anda
menyelesaikan pengobatan. Jika Anda memiliki klamidia ketika
Anda sedang hamil atau menyusui, Anda perlu memberitahu dokter agar Anda
diresepkan antibiotik yang aman untuk bayi Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Yang Bijak dan Tidak Menyinggung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda