assalamualaikum photo assalaamualaikum11.gif

Kamis, 10 Oktober 2013

Hidayah Bukanlah Untuk Dinanti Akan Tetapi Untuk Dicari


Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan berbagai macam nikmatnya kepada kita. Shalawat dan salam kita mohonkan kepada Allah agar ditujukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Ukhty wa akhyfillah…….hidayah bukanlah untuk dinanti akan tetapi untuk dicari. Kata pepatah ini sangatlah benar adanya. Hidayah tak akan datang dengan sendirinya tanpa ada usaha kita untuk mencarinya. Hidayah tidak akan datang jika kita menantinya dengan berleha- leha tanpa ada sedikitpun usaha untuk mencarinya. Bagaimana hidayah akan datang jika kita terus bermaksiat, selalu menjalankan larangan-Nya dan menjauhi perintah-Nya. Naudzubillamindzaliik………..semoga kita bukan termasuk hamba Allah yang sedemikian buruknya.

Yah sahabat fillah, disini saya akan bercerita, bagaimana saya mengarungi  kehidupan dari zaman jahiliah hingga mengenal manhaj salaf, manhaj yang lurus, yang jauh dari Bid’ah dan kurafat, yang tetap ASLI BERDALIL diatas AL-QUR’AN DAN SUNNAH, bukan atas dasar pemimpin organisasi atau hanya berdasar hawa nafsu belaka.

Sejak lahir, aku hidup ditengah- tengah keluarga yang awam terhadap agamanya sendiri. Bahkan, perintah wajib pun enggan untuk dilaksanakan. Keimanan benar- benar sangat tipis pada saat itu. Demikianpun dengan aku yang sudah tumbuh menjadi akhwat yang sudah baligh. Ya Allah, sesak hati ini jika teringat zaman jahiliah dulu. Tak ada rasa takut akan siksa kubur yang pedih, tak takut akan siksa api neraka yang sangat dahsyat rasa sakitnya. Yah, agamaku memang islam, namun aku sama sekali tidak terlalu memahami agamaku sendiri. Jujur saja ukhty wa khyfillah,…..dulu aku sangat membenci jilbab. Bagiku, jilbab hanyalah merusak kecantikan dan aku tidak akan pernah mau menggenakan jilbab kecuali dalam keadaan terpaksa. Dulu aku tidak tau sama sekali hukum jilbab bagi akhwat yang sudah baligh. Yang kutahu, jilbab hanyalah sebuah identitas agama dan tidak wajib untuk menggenakanya. Namun Alhamdulillah, rasa benciku terhadap jilbab hilang dengan sendirinya setelah aku duduk dibangku sekolah madrasah. Karena aku memang dituntut untuk berjilbab saat sekolah. Yah, dengan penuh rasa keterpaksaan aku menaati peraturan yang telah berlaku tersebut. Dari situlah perlahan- lahan hidayah terus datang kepadaku. Aku yang dulunya hoby berpakaian seksi yang tidak menutup auruta dan benci jilbab, perlahan- lahan aku mulai memperbaiki diri. Aku mulai memakai pakaian yang lumayan sopan daripada sebelumnya meskipun aku belum bisa istiqomah untuk memakai jilbab. Yah, bagiku, perubahan itu memerlukan waktu perlahan- lahan. Sebuah proses memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap. Perubahan tidak bisa dilakukan dalam sekejab bagai mengedipkan mata. Mulai duduk dibangku sekolah madrasah itulah aku mulai mendapatkan tausiyah- tausiyah dan ilmu agama lebih banyak daripada sebelumnya. Dari beberapa ayat inilah aku mengenal, apa hukum memakai jilbab.
1.      "Hai Nabi, Katakanlah kepadaisteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu merekatidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Surah Al Ahzab :59
2.      " Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."  Surah An Nuur:31
Firman Allah SWT dalam Surah Al Ahzab :59 dan Surah An Nuur:31 diatas adalah jelas dan tegas bahwa wajib hukumnya bagi kaum wanita untuk memakai jilbab dan harus istiqomah.

Alhamdulillah dari situlah aku mulai mengerti apa hukum memakai jilbab untuk akhwat dan begitu pedih azab bagi akhwat yang tidak berjilbab dan senantiasa mengumbar auratnya. Hidayah itu terus mengucur dengan begitu derasnya saat aku mulai kuliah di Jogjakarta. Aku tinggal disebuah pondok pesantren kampus. Dimana mahasiswa diwajibkan untuk istiqomah memakai jilbab besar dan akan ada hukuman tersendiri bagi santri yang membangkang. Alhamdulillah, mulai saat itulah aku bisa istiqomah untuk terus memakai jilbab besar, bahkan akupun mengajak ibu dan saudaraku untuk istiqomah bersamaku.alhamdulillah, beribu- ribu puji untuk Allah. Aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa menjalankan syariat wajib yang dulu sangat kubenci. Kini aku telah berubah. Sedikit demi sedikit aku terus mencari hidayah. Aku berusaha istiqomah untuk selalu mengikuti taklim pondok tanpa rasa bosan. Kubaca buku- buku islam yang mengkaji berbagai hal yang belum kuketahui. Alhamdulillah ilmukupun bertambah.

Singkat cerita, aku berkenalan dengan beberapa teman akhwat yang bercadar didunia maya. Disitulah aku mulai berkenalan dan menjalin ukhuwah. Kami sering bertukar ilmu. Akupun mulai bertanya- Tanya tentang hukum cadar dan bertanya bagaimana perasaan mereka saat memakai cadar. Dulu aku memang awam terhadap cadar. Bahkan aku merasa takut saat melihat akhwat yang memakai cadar. Tapi kini aku telah terbiasa. Bahkan dalam benakku. Mereka (akhwat yang bercadar) terlihat lebih anggun seperti bidadari surga. Akupun merasa iri terhadap mereka yang bisa menggenakan mahkota bidadari surga itu. Terbesit dalam benak hati, aku juga sangat ingin memakainya. Akhirnya dengan niat dan tekat yang kuat, akupun mulai membeli beberapa setelan cadar dan mulai memakainya. Namun keinginanku terhalang restu orang tua. Aku tidak diperbolehkan memakai cadar. Akhirnya akupun melepasa cadarku dan berusaha istiqomah dengan jilbab besarku walaupun saringkai aku jadi bahan perhatian dan olokan saat dikampung. Namun aku selalu percaya diri, inilah pilihan yang terbaik, dan aku harus membiasakan orang- orang yang awam terhadap syariat agamanya sendiri untuk melihat kebenaran.

Sungguh, lewat dunia mayalah Allah memberikan hidayahnya padaku. Karena memang aku selalu berusaha mengoleksi sahabat bercadar di friendlistku. Sungguh, dunia maya pengaruhnya begitu sangat besar untukku. Lewat dunia mayalah aku juga mulai mengenal manhaj salaf. Sekitar tahun awal 2013 aku mulai mencari- cari kebenaran apa itu manhaj salaf. Manhaj salaf istilah yang cukup populer namun sering disalah pahami oleh sebagian orang. Manhaj salaf iaalah manhaj uang berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW, teguh dan tidak pernah goyah dalam kebenaran. orang yang bermanhaj salaf itu adalah orang  yang memahami dan menjalankan Islam sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Mereka memahami Islam dengan pemahaman yang intregral bukan parsial dan sepotong-sepotong.Dengan manhaj salaf inilah aku benar- benar mengerti agamaku dengan seutuhnya. Alhamdulillah Allah telah menunjukkan jalan kebenaran kepadaku. Walau aku dibenci keluargaku karena aku memilih manhaj salaf. Namun itu tak membuatku takut karena inilah pilihanku. Inilah jalan yang telah kupilih dan aku benar- benar telah mantap dengan manhaj ini. Dengan cerita singkat ini semoga kita bisa terus berusaha agar mampu meraih hidayah yang mahal harganya. Semoga kita bisa selalu berusaha menjadi penerus ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Meneruskan belajar dan mengajarkan ilmu dengan baik, bijak, santun, ramah, dan menyenangkan. Juga kita berusaha mempersatukan dan merekatkan umat Islam dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan bingkai aqidah shahihah. Sehingga Izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan umat Islam) dan nilai-nilai Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin akan mampu tegak dan dapat dirasakan di bumi tempat kita berpijak, khususnya di bumi Indonesia yang kita cintai ini. Hadanallahu waiyyakum ajma’in wallahu a’lam bishshawab. Semoga Allah mengistiqomahkan kita dan selalu menunjukkan jalan kebenaran pada kita. Aamiin….ya Robbal alaamiin…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar Yang Bijak dan Tidak Menyinggung
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda